Pada dasarnya struktur sistem pada perangkat Android berbeda dengan perangkat-perangkat lainnya yang sejenis, baik itu terkait dengan instruksi dan registry pada hardware, pengelolaan memory, pemograman sistem dan aplikasi dan bermacam hal lainnya yang bersifat teknis terhadap perangkat secara keseluruhan, sehingga ketika pertama kali memakai perangkat Android, kita akan dihadapkan pada istilah-istilah baru yang sebelumnya kurang akrab di dengar, hal ini karena istilah tersebut lazim digunakan pada perangkat sistem Android.
ADB = Android Debug Bridge, suatu bentuk perintah yang digunakan untuk memproses command di perangkat Android lewat PC
ADB Shell Logcat = Untuk mengetahui proses yang terjadi di perangkat Android ketika Flashing Rom dilakukan
Android Beam = Media sharing data terbaru di Android 4.0 dengan memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC), layaknya bluetooh dengan cara yang lebih praktis
Apps2SD = Proses memindahkan atau menyimpan aplikasi dari memori internal ke memori eksternal (SDcard)
AOSP = Android Open Source Project, proyek Open Source yang dikembangkan Google pada perangkat Android
APK = Android Package, yaitu bentuk eksistensi file yang khusus diciptakan untuk perangkat Android, seperti SIS pada Symbian dan IPA di iPhone
Brick = Suatu keadaan dimana sebuah perangkat tidak dapat digunakan (recover), sehingga dianggap menjadi batu-bata (brick)
Boot = Suatu program yang berjalan pada jeda waktu sebelum proses pengaktifan perangkat (pada windows Boot akan muncul pada layar hitam sesaat komputer dinyalakan)
Bootloader : Modus internal pada ponsel yang membantu dalam flashing di ROM dan tindakan lainnya dibelakang layar
Cache2SD = Proses memindahkan atau menyimpan Cache dari ROM Internal ke SDcard
Diagnostic Mode = Mode Boot yang digunakan untuk Test, dengan menekan Tombol Capture + Power serta tombol volume untuk memilih file
Firmware / ROM = Kumpulan berbagai Software, System, Driver dan File Boot yang dibutuhkan untuk menjalankan OS Android
Flashing = Istilah yang digunakan untuk upgrade Firmware / ROM
GMS = Google Market Services, tempat download aplikasi berbasis Android, seperti Apps Store di iPhone dan Ovi Store di Nokia
GUI = Graphical User Interface , Interface aplikasi yang bersifat ke arah graphic Kernel = Pengelolaan dan sinkronisasi semua sistem driver dan system I/O, sehingga masing-masing sistem dapat berinteraksi satu sama lain
HVGA = Half-sized Video Graphic Array, layar grafis video ukuran seperempat (480x320)
Overclock = Memaksa kinerja pada processor hingga melampaui batas kemampuannya, misalnya processor yang punya kemampuan 600 Mhz ketika di overclock akan dapat meningkat kapasitasnya hingga 700 Mhz
QVGA = Quarter Video Graphics Array, layar grafis video ukuran seperempat (320x240)
RAM = Random Access Memory, fungsinya sama dengan RAM yang ada pada komputer
ROM = Read Only Memory, fungsinya sama dengan Hard Disk yang ada di komputer
Recovery Mode = Mode Boot yang digunakan untuk membuka Shell, memflash Image, membuat Backup maupun pada perangkat Android, dengan menekan Tombol Home + Power
Root = Proses untuk mengubah privilage dari user biasa menjadi super user (Administrator), dimana dengan menjadi super user, perangkat Android memiliki kelebihan khusus dibanding user biasa
Safe Mode = Menyalakan Handheld (perangkat) secara normal namun tanpa registrasi akun dengan Google, dengan menekan tombol Menu + Power, sehingga aplikasi yang berhubungan dengan layanan google tidak akan berfungsi (Gmail, Map, Market, dll)
USB Tethering = Menjadikan perangkat Android menjadi Portable Hotspot, dengan berbagi koneksi data mobile lewat USB
Widget = salah satu aplikasi yang GUI nya lebih bersifat interaktif
Sumber : Gubahan dari berbagai thread di Android Indonesia Forum serta Milis-milis Android.
0 komentar:
Posting Komentar