LG kian serius memperkuat jajaran keluarga Optimus. Di awal tahun ini, LG Optimus One ikut meramaikan kompetisi pasar ponsel berbasis OS Android. Adalah Froyo alias Android versi 2.2 yang menjadi senjata merangkul konsumen. Sedikit pembenahan di sektor user interface dan penambahan beragam fitur membuatnya terasa lebih segar dari pendahulunya.
DisainLG Optimus One masih mengandalkan form factor batang dengan layar lebar. Tapi, berbeda dengan LG Optimus awal yang tampil stylish, kini sang penerus terasa lebih kompak. Bahkan, sekilas disain Optimus One terasa mengekor bentuk Nexus One. Kontur membulat di bagian bawah bodi serta penghilangan sudut tajam menyiku menjadi ciri khas.
Dalam genggaman, bobot LG Optimus One cukup berat. Mungkin karena porsi material logam yang membentuk bodi ponsel ini cukup mendominasi. Di luar itu, casing belakang dilapisi dengan finishing menyerupai teflon yang terasa kesat. Alhasil, ponsel jadi tidak licin saat berada di tangan.
Komponen pelapis layar Optimus One memiliki kualitas terjaga berbahan seperti kaca nan solid. Hal ini sudah sewajarnya mengingat metode input ponsel ini bergantung pada interface sentuh. Terasa unggul ketimbang display beberapa ponsel layar sentuh lain yang terasa sangat ‘plastik’ dan lembek saat ditekan.
Soal tombol, LG menyematkan empat buah tombol fisik di bawah layar. Di ujung kiri dan kanan masing-masing terdapat tombol menu dan search. Sementara di tengah terdapat dua tombol ( home dan back) yang dikelilingi lis warna krom.
Selebihnya, dandanan ponsel ini relatif simpel. Anda hanya akan menemukan tombol volume di sisi kanan bodi. Lantas tertanam port audio 3,5 mm di kiri atas bodi serta tombol power/lock di sudut kanan. Dan slot micro USB untuk pengecasan serta transfer data via kabel data.
Layar & MenuUkuran layar 3,2 inci pada resolusi 320x480 piksel (HVGA) rasanya cukup menunjang kinerja ponsel segmen menengah ini. Dukungan 256 ribu warna memperkaya tampilan menu dalam Optimus One. Secara keseluruhan, gambar yang tertampil di layar sudah tajam dan jernih meski sedikit redup.
Nah, dalam hal interaksi layar sentuh, Optimus One tampil dengan sensor capacitive yang hanya merespon terhadap sentuhan jari. Sudah lebih baik ketimbang Optimus awal yang masih memilih sensor resistive.
Namun, PULSA mendapati masalah terkait performa layar sentuh ponsel ini. Sensor capacitive pada Optimus One terasa belum sempurna karena beberapa kali merespon sentuhan benda selain jari. Aneh bukan?
Selain itu PULSA juga menemukan beberapa hal mengganggu seperti beberapa ikon di menu utama yang kerap tak mau merespon tekanan jari. Sehingga Anda terpaksa harus berkali-kali menekan ikon di layar saat ingin mengeksekusi perintah.
Lepas dari beberapa masalah yang mengganjal, sektor interface ponsel ini sudah cukup memuaskan. Seperti perangkat Android pada umumnya, LG Optimus One menyajikan beberapa panel homescreen. Di ponsel ini, tersedia pilihan untuk memakai lima atau tujuh homescreen.
LG Optimus Ones sudah dipersenjatai OS Android 2.2 aka Froyo. Pada ponsel ini Froyo belum mampu beroperasi optimal. Navigasi menu dan eksekusi aplikasi masih sedikit dihiasi lag. Selain itu, transisi menu terasa belum begitu halus..
Begitu memasuki menu utama ponsel ini, Anda akan disuguhi dengan tampilan standar dalam konsep grid. Tapi ada variasi yang disuguhkan LG yakni Anda bisa menyuntikkan kategori baru di halaman menu utama ini. Nantinya setiap kolom kategori bisa Anda isi ikon atau aplikasi tertentu.
Sayang, tak seperti pada LG Optimus pertama, tak ada lagi pilihan alternatif homescreen via home selector. Opsi berupa Android Home dan LG Home sudah ditiadakan dalam Optimus One.
Kecepatan prosesor Optimus One di kisaran 600 MHz, sudah cukup baik mendukung kemampuan multitasking. Lain dari itu, kinerja akselerometernya tergolong baik dan cepat merespon gerakan. Sayang, aksi akselerometernya hanya terintegrasi pada aplikasi tertentu saja.
Terkait kemampuan upgrade, kabarnya ponsel ini sudah siap untuk naik kelas ke versi 2.3. Semoga saja setelah Optimus One ini di-upgrade beberapa masalah yang mengganggu bisa terselesaikan.
Kamera Di sektor ini, kemampuannya hampir sama dengan LG Optimus. Sang vendor menyediakan interface kamera dengan beberapa pilihan seperti mode focusing mode, brightness and contrast, white balance, shooting mode, ISO, scene dan lain-lain.
Optimus One menyisipkan kamera resolusi 3 megapiksel yang dilengkapi fitur autofokus. Untuk memotret di luar ruangan, kamera ponsel ini menghasilkan gambar cukup tajam dan menangkap detil dengan baik meski cenderung over exposure jika pencahayaan berlebih.
Pada sesi indoor, hasil foto tampak kurang greget. Saat dijajal memotret di bawah lampu neon dalam ruangan foto sedikit kabur dan dikotori noise. Lebih dari itu, hasil foto tak bisa dioptimalkan lantaran minus lampu flash.
Kamera Optimus bisa digunakan merekam video dalam resolusi VGA (640x480 piksel) dengan 17 fps. Sebenarnya sudah cukup baik, tapi jika terlalu banyak bergerak saat merekam hasilnya cenderung patah-patah.
Audio/VideoTak ada perubahan berarti dalam pemutar musik Optimus One. Dari segi tampilan memiliki pola ala pemutar musik Android pada umumnya. Masih ada beberapa kekurangan seperti tak tersedianya fitur equalizer. Namun, fasilitas seperti penyaringan track via album dan artis atau aksi shuffle lagu sudah tertanam di dalamnya.
Suara yang dihasilkan dari loudspeaker saat memutar musik kurang 'nendang'. Output audio yang keluar tak bertenaga maklum speaker ponsel ini menyatu dengan earspeaker. Berbeda saat didengarkan via headset, musik yang keluar terasa lebih dinamis antara bass dan treble.
Optimus juga menyediakan radio FM. Interfacenya praktis dan mudah digunakan tapi untuk mendengarkan siaran radio diperlukan headset sebagai pengganti antena. Bisa disimpan sekitar 48 pilihan stasiun radio dalam ponsel ini.
Mengenai kemampuan pemutar video, Optimus One bisa memutar file video codec Xvid dan DivX. Tentunya menjadi hal menarik lantaran tak banyak perangkat yang mendukungnya.
Internet LG Optimus One sudah support jaringan 3G/HSDPA dengan kecepatan hingga 7,2 Mbps. Dengan penawaran ini maka kondisi optimal akses internet yang ditawarkan operator saat ini sudah bisa dicapai. Atau jika ingin alternatif lain bisa menggunakan Wi-fi yang juga sudah menjadi fitur standar ponsel ini.
Teknologi Wifi dalam ponsel ini cukup baik dalam menangkap sinyal hotspot. Selain itu, ponsel ini sudah ditunjang fitur Tethering dan portable hotspot. Anda bisa membagi koneksi internet mobile dari ponsel ke perangkat lain melalui Wi-fi. Pengaturannya mudah.
LG tak menambahkan sentuhan baru dalam browser ini. Alhasil, fitur di browser relatif standar. Mulai dari keberadaan fungsi refresh, back dan forward, menambah bookmark, membuka tab baru dan mengakses setting. Personalisasi yang ditawarkan hanya sebatas itu saja.
Karena tak mendukung fitur multitouch, Anda harus melakukan zooming secara manual melalui double tap atau lewat ikon perbesaran yang muncul di layar.
Fitur LainVoice Search menjadi fitur tambahan yang sebelumnya tak tersedia dalam LG Optimus awal. Sementara untuk mengakses situs jejaring sosial, Optimus One sudah menyediakan beberapa aplikasi yang terintegrasi dengan ponsel seperti Facebook dan Twitter.
Pilihan yang juga cukup bermanfaat dalam Optimus One adalah aplikasi Task Killer. Seperti diketahui kemampuan multitasking dalam Android bisa membebani kecepatan prosesor. Nah, dengan Task Killer, mudah saja menutup aplikasi yang sudah tak dibutuhkan.
Urusan navigasi bukan masalah karena tersedia fitur GPS yang didukung aplikasi Google Maps. Tertanam juga aplikasi bawaan yakni Latitude, Navigation dan Ndrive. Saat dijajal, kemampuan GPS Optimus One menjangkau sinyal satelit termasuk memuaskan.
Dan seperti biasa, tersedia fitur standar Android mulai dari GoogleTalk, Android Market, Gmail dan YouTube. Aplikasi pilihan lain seperti Layar, OI file Manager, ThinkFeee Office dan lain-lain melengkapi ponsel ini. Termasuk juga aplikasi standar yang biasa ditemukan dalam ponsel seperti kalendar dan kalkulator.
LG Optimus One membenamkan memori internal 170 MB dan slot kartu memori MicroSD dengan kapasitas hingga 32 GB. Mengingat pentingnya kartu memori dalam ponsel Android, vendor sudah membenamkan kartu memori 2GB dalam paket penjualan.
KesimpulanDi level menengah rasanya keberadaan LG Optimus One bisa memberikan kegairahan baru bagi para peminat ponsel ber-OS Android. Apalagi seri ini sudah disuntik dengan Android Froyo dan kabarnya bisa di-upgrade ke versi 2.3.
Tapi masih ada beberapa kelemahan yang ditemukan dalam ponsel ini. Antara lain, bug yang kerap muncul saat PULSA hendak mengeksekusi perintah di layar dimana ponsel seperti macet tak mau merespon. Alhasil, Anda harus menekan layar berkali-kali supaya berhasil.
Kelebihan: Android 2.2, Wifi, GPS, 3G/HSDPA
Kekurangan: sering lag, sensor capacitive bermasalah
0 komentar:
Posting Komentar